Arsip Tag: Leeteuk

Happy 8th Anniversary Super Junior

image

Hari ini bener-bener spesial buat saya, selain Yifan gege yang lagi ultah, boygroup yang paling saya kagumi juga lagi Anniversary..

Yupyup siapa lagi kalo bukan Super Junior !!!
Happy Anniversary oppadeul !!!
Sampai kapanpun ELF akan selalu ada buat oppadeul baik sedih maupun senang 🙂
Daaaaann ELF akan selalu setia nunggu 13stage kembali, meskipun agak sulit tapi ELF akan tetap menunggu hingga saatnya tiba :’)

Sekali lagi, Happy 8th Anniversary Super Junior

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

image

우리는 슈퍼추니어요 !!!

Happy Birthday Park JungSoo

Bias tertua saya ulang tahun hari ini \(´▽`)/
Happy Birthday Leeteuk oppa
The Best Leader Ever

Kepala rumah tangga yang sabar juga di ‘keluarga’ saya, hahaha XD

Gimana rasanya ngerayain ulang tahun pertama di camp militer ???
Semoga sehat sehat aja ya disana, di tunggu banget kepulangannya kangeeeeeennnnnnn T.T
Sering sering dong upload poto di twitter biar tau perkembangan nya kaya adikmu itu loh (baca:yesung)

Eh iya, umur udah 31 tahun masa belom gandeng pacar sih ?? Orang tua mu sudah mau nimang cucu ituuu, buruan gih 😛

Believe (part 8 , ending)

Puteri POV
Ada yang kurang yang aku raskan saat ini. Padahal aku harusnya senang setengah mati karena bisa sedekat ini dengan semua member Super Junior. Tapi bagiku, Super Junior belum lengkap jika tanpa Kibum. Kibum sampai saat ini juga belum terlihat batang hidungnya. Sedikit rasa kecewa mungkin. Tapi sebisa mungkin aku tersenyum.

Mungkin kali ini tuhan mengabulkan doa ku selama ini. Laki-laki itu kini berdiri diambang pintu sambil memeluk sebuah boneka Minnie mouse yang sangat aku kenali.
“apa ada yang lucu yang aku lewatkan?” itu lah kata pertama yang aku dengar keluar dari mulutnya.
“Put, impian lo jadi kenyataan tuh” bisik Eka. Ya, impian ku memang menjadi kenyataan. Boneka itu kini ada ditangan Kibum. Aku menatap Eka dan Dea bergantian. Hampir jatuh airmataku. Tapi sebisa mungkin aku tidak mau menangis saat ini.
“Kibum oppa” suaraku terdengar lirih. Bisa aku rasakan.

Kibum mendekat kearahku. Tapi aku sadari bukan hanya ada aku disini. Ada Leeteu, Heechul, Hangeng, Yesung, Eka dan Dea. Juga aku. Kibum sampai didepanku. Dia duduk bersila dibawah tepat didepanku.
“kenalkan, ini temannya Jongwoon” Heechul membuka pembicaraan saat Kibum baru saja duduk.
“jinca? Yang mana?” tanya Kibum.
Sedikit rasa kecewa, karena Kibum hanya ingin mengetahui teman Yesung oppa yang berarti itu bukan aku. Melainkan Eka. Aku rasa Eka juga menyadari kekecewaanku, dia pun meluruskan kalimat Heechul, “kami semua temanya Yesung oppa.”
“ye, mereka semua temanku” tambah Yesung oppa juga.
“oh ya, Kibum-ah yang paling pojok itu biasmu” Kangin oppa menunjukku. Seketika itu juga sepasang mata milik Kibum oppa menatap mataku. Kutundukkan kepalaku menghindari tatapan langsung darinya. Setengah mati aku menahan malu. Dea yang terus saja menggodaku menski pun diam-diam. Eka yang juda terus menojokkanku dengan berkata saat konser tadi mati-matian aku meneriakkan namanya.
‘emangnya dia tau apa? Satu barisan juga kaga’ omelku dalam hati. Tapi Dea malah mengiyakan setiap perkataan Eka. Memang apa yang dikatakan Eka itu benar. Tapi tidak perlu diceritakan semua kan? Tapi biar lah. Biar Kibum juga tahu kalau aku sangat-sangat menyukainya.

Sepertinya perkataan Eka dan Dea membuat Kibum penasaran denganku. Pasalnya aku tidak mengiyakan juga tidak menolaknya. Tapi ada satu hal yang tidak Eka dan Dea ceritakan. Masalah boneka itu. Eka tidak cerita kalau boneka itu adalah milikku sebelumnya, yang memang akan aku berikan untuk Kibum. Mungkin juga Eka ingin aku mengatakannya langsung. Perlahan aku dan Kibum larut dalam obrolan ringan.
“apa benar yang diakatan kedua temanmu?” tanya Kibum tanpa menatapku. Kami memilih mengobrol dari kejauhan member yang lain. Selain tidak nyaman juga krena candaan mereka, aku juga tidak mau semuanya tahu apa yang ingin aku sampai kan padanya.
“ne. aku memang sangat menyukaimu” Kibum menatapku. Aku tahu karena aku mengintip sebentar. Ada ekspresi bingung diwajah Kibum.
“sebagai fans tentunya” sambungku. Aku tahu tadi Kibum pasti bingung mendengarnya kalau aku tidak tambahkan. Ya, memang sebenarnya aku menyukai Kibum. Tapi aku gadis yang sadar diri. Tidak berani berharap terlalu jauh. Cukup dalam cerita yang aku, Eka, dan Dea buat saja berharap mereka bisa menjadi pasangan selamanya. Hanya dalam cerita. Aku menatapnya yang sedang memainkan boneka Minnie mouse itu.
“hadiah dari fans?” tanyaku hati-hati. Aku tidak mau Kibum menyadari kalau hadiah itu dariku.
“molla. Tadi boneka ini aku temukan tergeletak dijalan” balasnya sambil memainkan boneka itu.
“oppa suka?” tanyaku lagi penasaran dengan jawabannya tadi. Tidak mungkin Kibum mau mengambil boneka yang sembarangan tergeletak dijalan.
“ne. ini kan konstum yang aku pakai saat menyanyikan lagu carnival. Padahal sebelumnya aku tidak pernah tampil pada lagu itu. Tapi orang ini bisa menebak kostum apa yang akan aku pakai. Aku rasa fans itu tahu betul tentang aku” jawabnya panjang lebar. Padahal Kibum oppa terkenal dengan diamnya. Secara tidak sadar senyumku terkembang dalam hati. Senang? Sudah pasti. Boneka pemberianku begitu berkesan untuk Kibum.
“kenapa kau tersenyum?”
“apa aku terlihat seperti itu?” tanyaku membalas pertanyaannya.
“sangat jelas terlihat kau tersenyum senang” jawb Kibum memastikan. Apa iya aku terlihat tersenyum? Aku rasa senyumku hanya dalam hati. Apa Kibum dapat melihat isi hatiku.
“aku tersenyum karena aku rasa aku satu-satunya ELF yang mendengar oppa bicar panjang lebar seperti tadi” sontak Kibum tersenyum mendengar alasanku. Sangat manis dan sangat aku rindukan. Aku memilih pergi dari pada mati melihat senyumnya.
“mau kemana?” tanyanya melihat kepergianku.
“kau tahu siapa yang meletakkan boneka itu?” aku menunjuk boneka Minnie mouse yang masih dipelukknya dengan dagu. Tanpa menunggu jawabannya aku menjwab sendiri pertanyaanku, “itu dariku” seketika itu juga meskipun sebentar aku melihat raut wajah kaget diwajah Kibum yang berimbas ku tidak bisa menatapnya lagi. Aku langsung pergi kearah kerumunan member Super Junior yang lain. Sementara Kibum tetap duduk menyendiri. Meski pun dari jauh, aku masih bisa melihatnya tersenyum sambil memandang boneka itu.

Author POV
Kelima belas pria dan tiga gadis larut dalam candaan masing-masing. Ada yang memeragakan tarian girlband, ada yang menunjukkan kebolehannya menirukan suara orang lain. Ada juga yang sibuk dengan obrolan lainnya. Semua bersenang senang bersama. Saling tukar cerita saling berbagi. Ada yang tersenyum malu mengakui ceritanya. Ada juga yang tersenyum karena diidolakan. Semua berbaur menjadi satu.

“ini sudah malam. Apa kalian tidak mau pulang” usul Hangeng yang membuat Eka, Puteri dan Dea kecewa.
“hyung-ah, kau membuat mereka sedih” sindir Yesung.
“ani oppa, hangeng oppa bener. Ini udah malem. Kalian juga pasti butuh istirahat” ucap Dea disertai anggukan Eka dan Puteri.
“ne, ini sudah larut malam. Kalian pasti sangat lelah. Maaf kalau kami mengganggu waktu istirahat kalian” kini Eka berdiri da menundukkan badannya sedikit. Puteri dan Dea pun melakukan hal yang sama. Sontak semua member SuJu pun ikut berdiri.
“anio, kalian tidak perlu minta maaf. Kalian tidak salah. Justru kami yang harusnya berterima kasih karena kalian sudah datang dan membagi cerita bersama kami” ucap sang leader, Leeteuk sambil membungkukkan badannya sedikit juga.
“kami juga harus berterima kasih sama Yesung oppa dan Eka. Kalau bukan karena mereka berdua, mungkin aku dan Dea tidak akan pernah bertemu dengan oppadeul” seru Puteri yang sepertinya ingin menangis. Kini semua terdiam dengan pikiran masing-masing.

Kenapa waktu harus terus berjalan diasaat aku ingin sekali waktu berhenti. Agar aku bisa terus bersama mereka. Tapi aku tahu itu mustahil. Sekeras apapun aku menghentikan waktu, tidak akan bisa. Mungkin kali ini waktu memberikan kesempatan untuk bertemu. Tapi waktu juga yang memberi kesempatan untuk berpisah.

Kenapa waktu terasa berjalan begitu cepat? Rasanya baru semenit aku bersama mereka, tapi nyatanya hampir 3 jam kami bersama. Tapi waktu 3 jam tidak cukup untuk aku dan juga teman-temanku untuk membayar semua yang kami lakukan selama ini sebelumnya. Tapi aku sadar, dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan. Dan kali ini waktu nya berpisah.

3 jam serasa sebentar untukku. Padahal aku selalu mengeluh waktu 3 jam itu sangat lama saat dikerjaan. Tapi kenapa aku ingin sekali waktu berjalan sangat lambat saat ini. Bahkan kalau bisa berhenti sekalian. Jujur aku tidak mau jika harus tertidur saat ini. Karena saat aku bangun nanti, aku tidak akan melihat wajah-wajah ini lagi. Hanya sekali waktu memberi kesemptan ini. Hanya sekali.

Ketiga gadis itu bangun dari duduknya dan bersiap untuk keluar dari ruangan yang penuh sesak tapi nyaman didalamnya.
“tunggu sebentar” cegah Heechul tiba-tiba. “kita belum punya foto bersama kan?” sambungnya sambil memegang sebuah kamera Polaroid.
Semua member tersenyum dan pastinya ketiga gadis tersebut. “hyung-ah, kau genius” balas Yesung.

Semuanya kembali ceria berfoto bersama. Sebanyak mungkin mengambil gambar untuk diabadikan. Pertama, semua member SuJu dan ketiga gadis itu. Heecul meminta salah satu staff untuk mengambil foto mereka. Kedua, hanya Eka dan semua member SuJu, Dea dengan member SuJu dan Siwon disebelahnya, Puteri dan Kibum yang merangkulnya dan boneka Minnie mouse nya serta member SuJu yang lain. Kemudian foto dengan bias masing-masing. Eka dengan Yesung yang saling memunggungi satu sama lainnya, Dea yang dengan senangnya dipeluk Siwon dan tidak lupa barbell pemberian Dea. Puteri dengan Kibum yang memperlihatkan senyum terbaiknya. Dan juga ketiga gadis itu dengan member SuJu yang lain. Leeteuk meminta foto mereka bertiga tanpa member SuJu yang lain. Alasannya untuk kenang-kenangan.

Setelah puas berfoto bersama, kini saatnya perpisahan yang sesungguhnya. Semua member SuJu mengantar kepulangan Eka Puteri dan Dea dengan bis mereka. Selama diperjalanan, tidak ada yang membuka suara. Semua terdiam dengan kesibukkan masing masing. Sampai tiba saatnya berpisah. Bis mereka, mereka hentikan di perempatan jalan. Karena bis mereka tidak muat jika masuk kedalam gang menuju kost-kostan Eka dan teman-temannya.
“terima kasih buat oppadeul yang udah buat impian kami bertiga jadi kenyataan. Foto ini akan selamanya aku simpan, meskipun gambarnya nanti memudar, tidak akan pernah aku buang. Keran meskipun gambrnya tidak ada lagi, tapi kenangannya tetap ada” ucap Puteri yng bersusah payah menahan air matanya. Dengan pasti, kedua temannya ikut menangis dan menundukkan kepala mereka. Karena tidak mau mereka terlihat menangis di depan semua member SuJu. Karena ELF sudah berjanji tidak akan menangis lagi. Perlahan semua member SuJu dan dan memeluk mereka bersamaan.
“terima kasih untuk tidak menangis dihadapan kami. Terima kasih karena sudah bertahan untuk menunggu kami kembali bersama. Terima kasih karena telah menjadi ELF untuk kami” ucap Kibum bijak. Meskipun tidak terlihat tapi semua member tersenyum dan mengiyakan ucapan Kibum.
Satu persatu member SuJu melepas pelukkannya, memberi ruang bernapas untuk ketiga gadis itu.
“jangan menangis. Kalian tahukan aku tidak suka melihat yohja menangis?” ucap Heechul. Seketika itu juga Eka Puteri dan Dea berhenti menangis.
“maaf, tapi kami tidak bisa menahannya” aku Dea.
“terima kasih sekali lagi” kali ini Eka tersenyum mengucapkannya.
“oh ya, kami belum memperkenalkan diri kami bukan?” tanya Kangin membuat ketiga gadis itu mengerutkan keningnya.
“siap?” ucap Leeteuk mengapalai.
“hana, dul, set, annyeong haseyo, Super Junior imnida. Urineun Syupeojunieo-yo” ucap semua member SuJu serempak sambil melebarkan kelima jari mereka. Perkenalan diri yang membuat ketiga gadis itu menangis lagi, tapi kali ini menangis bahagia. Karena harapan mereka selama ini terwujud. Mereka telah berjanji dan mereka juga percaya kalau semua nya akan kembali seperti dulu selamanya. Promise To Believe.
“aigo, kenapa kalian menangis lagi” ucap Sungmin dengan gaya aegyonya membuat ketiga gadis itu tersenyum.
“anio oppa, kami tidak menangis. Kami hanya senang melihat oppadeul kembali” ucap Eka disela isakan tangisnya. Seketika itu juag semua member SuJu tersenyum.
“karena kalian selalu percaya, maka kami kembali” kali ini Donghae yang berkata membuat ketiga gadis itu menangis lagi.
“ya! Sudah aku bilang aku paling benci melihat yohja menangis. Cepat hentikan tangis kalian sebelum kami pergi” ucap Heechul galak, tapi terselip rasa cemas juga dinada suaranya.
“ne, oppa kami tidak lagi menangiskan?” Dea sudah sepenuhnya menghapus airmatanya. Eka juga. Kini tinggal Puteri seorang diri yang masih menangis. Kibum mendekat dan menundukkan wajahnya menatap Pueri yang sedang menangis.
“kita akan bertemu lagi” ucap Kibum, Puteri masih menangis. “aku berjanji. Suatu saat nanti kita akan bertemu lagi” tambah Kibum, seketika itu juga Puteri mengangkat wajahnya dan langsung berhadapan dengan senyum Kibum. Puteri balas tersenyum dan menghapus air matanya. “baiklah aku tunggu janji oppa” ucapnya.
“ne, kami berjanji akan bertemu dengan kalian lagi” ucap Kyuhyun dan diiyakan member lain.

Ketiga gadis itu tahu bahwa janji itu tak akan terrealisasikan. Mungkin jika iya, mereka hanya akan bertemu dalam konser lagi. Tidak sepeti tadi. Tapi ketiga gadis itu menaruh harapan yang kuat terhadap janji itu. Janji bahwa kami akan seperti ini suatu saat nanti.
“oh ya, kami bertiga juga belum memperkenalkan diri kami” kali ini gentian semua member SuJu yang keningnya berkerut.
“hana, dul set, annyeonghaseyo, urineun elpeureul imnida” sahut mereka bertiga kompak seperti idolanya. Semua member SuJu sontak terkejut dan tertawa.
“baiklah, karena ini sudah malam, kalian harus istirahat. Terima kasih sekali lagi sudah menemani kami selama 3 jam tadi” ucap Hangeng.
“ne, terima kasih juga oppadeul udah kasih kesempatan kami untukbersama oppadeul” ucap Dea.

Bis yang membawa pria-pria tampan itu berjalan menjauhi tempat ketoga gadis itu berdiri.
“gak bakal bisa tidur nih malem” Eka bersuara terlebih dahulu.
“udah pasti” balas Dea diikuti anggukkan Puteri.
Mereka bertiga pun berjlan bersama dalam diam. Sampai sebuah pertanyaan Eka membuat Puteri dan Dea diam setengah mati,
“oh iya, tadi gu gak liat Yesung make kalung dari gu. Lo sampein kan De?” tanya Eka pada Dea. Dea terlihat berpikir dan tiba-tiba saja, menjadi pucat saat diingatnya hadiah itu masih terselip dalam ranselnya.
“lo kasih kan De?” tanya Eka lagi kali ini sambil menatap Dea, dan menghentikan langkahnya.
“Dea? Lo kasih kan?” ucap Eka lagi dengan penekanan pada kata ‘kasih’nya. Dea menatap Eka takut-takut.
“hehehe, maaf Ka gu lupa” ucap Dea hati-hati. Sesaat Eka terdiam dan berjalan kembali.
“Put, lo kok gak ingetin gu sih?” eluh Dea pada Puteri.
“yah, mana inget juga gu. Lagian kan yang dititipin lo, bukan gu” bela Puteri karean dia merasa tidak bermasalah.
“ya, tapi kan tadi lo denger juga” Dea tidak mau kalah.
“udah yang penting sekarang kita liat ajah Eka gimana” mereka berdua pun mengejar Eka yang masih berjalan sambil diam.
“Eka, sorry gu bener-bener lupa” ucap Dea penuh penyesalan. Seketika Eka berhenti berjalan dan menatap Dea. Seketika itu juag tangsi Ek pecah
“huaaaaaaa, Dea lo jahat. Masa lo gak kasih ke Yesung sih”
“Maaf, gu baner-bener lupa. Suer deh” ucap Dea lagi.
“iya Ka, gu juga lupa ngasih tau Dea” kini Puteri ikut menenangkan Eka.
“bodo, lo berdua jahat” seru Eka masih dalam tangisnya. Eka pun pergi meninggalkan Dea dan Puteri. Tapi kedua mengejar masih dengan membujuk Eka sampai depan Kostan mereka.

FIN

NB : to be continue buat sekuel keduanya ^^

Believe (part 7)

Eka POV
Seseorang terlihat membalikkan dirinya dariku, suara ponsel ini berasal darinya, ya tidak salah lagi. Dan aku yakin jika aku yang meneleponnya dan yang sekrang sedang aku telepon adalah Kim Yesung.
“Kim Yesung?” aku memberanikan diri memanggil namanya. Tidak peduli jika itu bukan dia sekali pun.
Dia pun membalikkan badannya dan dalam sekejap dia membuat aku, Puteri dan Dea diam membisu.

Bagaimana reaksimu jika kamu bertenu idola mu yang kamu kagumi selama ini? Yah, itulah yang terlukis diwajah kami bertiga.
“hai” sapanya pelan, meskipun pelan aku dengan jelas bisa mendengar suaranya. Suarang yang selama ini hanya aku dengar dari mp3 dan yang baru saja aku dengar tadi.
“yesung” kata-kata itu keluar dari mulut Dea. Meskipun menggunakan masker dan kacamata hitam, sosok Yesung tidak akan bisa mengelabuhi kami bertiga.
“please don’t scream” pinta Yesung halus. Kami bertiga langsung mengangguk dan langsung menutup mulut kami masing-masing.
“follow me” perintah Yesung dan kami bertiga seperti tersihir mengikuti apa yang Yesung katakan. Yesung membawa kami bertiga kembali kedalam stadium. Dan kali ini dia melepas kacamata hitam masker dan topinya.
“astagfirullah, ganteng banget nih orang” seru Dea melihat Yesung langsung dari jarak dekat.
“gu gak ngimpikan?” tanya Puteri pada dirinya sendiri. “coba Ka lo cubit gu?” pinta Puteri. Aku pun mencubit pipinya tidak pelan.
“aduh, sakit” keluh Puteri. “pelan-pelan napa nyubitnya” tambah Puteri.
Sedangkan aku? Masih diam membisu. Kejadian tidak terduga yang sangat luar biasa dalam hidupku. Bertemu idolaku langsung. Yang lebih mengejutklan lagi, harapanku selama ini bahwa teman dunia mayaku ini benar-benar Kim Yesung Super Junior jadi kenyataan.
“eh, tunggu. Emang oppa bisa bahasa Indonesia?” tanyaku polos.
“ya, sedikit” balasnya dengan bahasa Indonesia juga yang masi ada logat Koreanya.
“berarti oppa ngerti dong apa yang tadi aku omongin?” tanya Puteri juga. Kali ini Yesung hanya mengangguk.
“ikut aku” Yesung menyuruh kami bertiga mengikutinya lagi.
“mau kemana oppa?” tanya Dea. Belum sempat Yesung menjawab, Puteri menarik Dea ikut bersama kami.
“udah ga usah banyak omong” seru Puteri.

Author POV
“Yesung hyung kemana?” tanya laki-laki yang sedang menyenderkan tubuhnya dikursi empuk nan nyaman sambil main PSP nya.
“menemui temannya” jawab singkat laki-laki lainnya.
“aku tahu seperti apa temannya Yesung hyung” seru laki-laki yang paling tinggi diantara yang lain. “kau juga tahu kan Henry-ssi?” tambah laki-laki itu lagi. Yang dipanggil Hnery itu pun mengangguk menjawabnya. Seketika itu juga, ke 12 laki-laki yang lain mengerubuni 2 laki-laki lainnya.
“yang bener?”
“bagaimana dia hyung?”
“apa dia juga aneh seperti Yesung hyung juga?”
“satu-satu dong nanya nya. Jadi bingung nih jawab nya” protes laki-laki yang bertubuh kecil.
“ya! Kau berani membentak hyung mu?” sahut laki-laki yang berparas seperti wanita itu.
“anio Heechul hyung” laki-laki bertubuh kecil itu pun menunduk lemas.
“gadis itu biasa saja. Tidak cantik, tidak juga jelek. Tapi menurutku dia manis” jelas laki-laki bertubuh jangkung itu sambil membayangkan kejadian di depan toilet tadi.
“itu kan bukan selera Yesung hyung” protes laki-laki yng sedang berkutat dengan PSP nya.
“aku jadi penasaran dengan gadis itu. Capek ngajarin Jongwoon bahasa Melayu. Mending cepet tanggepnya” ucap laki-laki yang paling tua.

“Eka, kita mau dibawa kemana nih sama Yesung?” tanya gadis berambut pendek pada seseorang yang dipanggil Eka.
“kemana ajah gak masalah yang penting sama Yesung” balas Eka.
“wah udah sinting nih anak” gadis itu berbicara pada gadis lainnya, tapi sayang nasibnya juga sama seperti Eka.
“yah, Dea kan bias lo Siwon. Kenapa lo ikutan melongo sih?”
“udah ikutin aja. Kali ajah mau dibawa ketemu sama memberyang laen” jawab Dea tanpa menoleh kearah Puteri. ‘bener juga ya. Gu kan bisa ketemu Kibum juga’ piker Puteri.
Sampai disebuah belokan yang banyak penjaganya, Yesung bicara sebentar dengan penjaganya dan memperbolehkan ketiga gadis itu masuk.
“tuh kan gu bilang juga apa. Kita bakal ketemu sama member yang laen” ucap Dea antusias.
Banyak staff dan kru kru yang bersebaran dimana mana, begitu juga peralatan yang berantakkan. Semua staff disini berbicara dengan bahasa Korea, ada juga staff yang bicara dengan bahasa Inggris. Ketiga gadis itu tidak ambil pusing dengan apa yang mereka bicarakan. Ketiga gadis itu hanya mengikuti kemana Yesung melangkah. Hingga sampai lah mereka dibalik sebuah pintu. Ya, ruang tunggu Super Junior.

Eka POV
Yesung mengajak kami bertiga kedalam ruangan khusus staff dan membawa kami ke ruang tunggu Super Junior. Dari luar saja sudah terdengar suara candaan mereka. Memang aku tidak mengerti apa yang mereka semua bicarakan, tapi itu saja sudah membuat keringat dinginku keluar.
“yang lain pasti sudah menunggu” sahut Yesung sambil tersenyum.
‘apa aku sedang bermimpi? Kenapa terasa seperti kenyataan? Aku tidak sanggup bertemu mereka sekarang. Dan masih belum saatnya juga’ pikirku kacau sekaligus senang. Senang bukan main pastinya. Dibalik pintu ini aku bisa melihat mereka semua. Hanya selangkah lagi aku dapat bertemu mereka. Yesung metapku sesaat dan membuka pintu, seketika itu juga sepertinya nyawaku melayang entah kemana.

Dea POV
Dibalik pintu ini aku bisa mendengar suara candaan mereka. Mereka yang baru tadi aku lihat beraksi diatas panggung. Hanya selangkah lagi aku bisa melihat mereka dari dekat. Aku tidak pernah membayangkan bisa bertemu dengan Yesung, apalagi berharapbertemu dengan member yang lain. Butuh keajaiban untuk dapat bertemu dengan mereka. Tapi kini keajaiban itu datang menghampiriku.
Ketika pintu dibuka Yesung, pandanganku terhenti pada sesosok laki-laki yang sedang duduk di sof sambil berolahrga.

Puteri POV
Suara mereka terdengar ceria saat ini. Padahal mereka baru saja menyelesaikan konser yang meriah dan sangat melelahkan untuk mereka. Tapi kenapa mereka masih bisa bercanda seperti itu. Harusnya mereka beristirahat sejenak. Yesung membuka pintu itu dan saat itu juga aku melihat semua member yang sedang bercanda dan juag dengan kesibukan pribadi mereka. Leeteuk yang sedang menyenderkan pundaknya disofa, Ryeowook yang bercanda dengan Henry dan Sungmin, Kyuhyun yang sibuk dengan PSP nya, Eunhyuk yang tidak letihnya menari terus. Heechul yang sepertinya tidak mau lepas dari Hangeng. Tapi kemana Kibum? Aku tidak melihat sosoknya.

Author POV
“annyeong memberdeul” sapa Yesung saat membuka pintu. Semua member langsung melihat kearah Yesung dan 3 gadis yang berada dibelakangnya.
“hyung!” Heechul menarik tangan Yesung dan membawanya kepojok ruangan.
“ini temanmu? Katanya Cuma sendiri????? tanya Heechul langsung.
“tadinya aku kira juga sendiri tapi tadi pas ketemuan dia bareng sama temenya. Ya udah aku ajak ajah sekalian. Kan kalo dia sendiri juga pasti nervous hyung” balas Yesung.
“tapi mereka tidak memberitahu yang lain kan?” tanya Heechul dengan suara yang lebih kecil.
“sepertinya tidak hyung. Sudah aku yang tanggung jawab kalo ada apa-apa” Yesung pun meninggalkan Heechul dan kembali lagi ke samping 3 gadis yang masih diam seperti patung.
“Leeteuk hyung terima kasih sudah mebgajariku bahas Melayu” sahut Yesung membuat Eka terkejut.
“jadi yang mengajarimu Leeteuk oppa?” tanya Eka langsung. Sungmin langsung menghampiri Yesung dan mengtakan sesuatu.
“kata Sungmin yang bisa bahasa melayu Cuma Leeteuk hyung” jelas Yesung.
“aigo, Sungmin oppa kyeopta” seru Puteri yang membuat semua member Super Junior kaget.
“kalian bisa bahasa Korea?” tanya Hangeng. Eka, Puteri dan Dea mengangguk.
“kenapa tidak bilang dari tadi. Aku jadi bingung mau menyapa kalian” sahut Donghae mendekat.
“Eka, Donghae cakep juga ya diliat dari deket” bisik Puteri dengan bahasa Indonesia.
“inget Kibum” sahut Eka membalasnya.
“Eka, gu gak ngimpi kan?” tanya Dea masih tetap diam.
“gak Dea lo gak ngimpi. Sini mau gu cubit?” Puteri pun menawarkan diri.
“gu mau nya dicubit sama Siwon ajah” pinta Dea.
“oppa, kata temanku dia pengen ngomong sama Siwon” seru Puteri tanpa malu. Siwon pun langsung berjalan mendekat kearah mereka saat mendengar namanya disebut.
“annyeong oppa” sapa Eka dan Puteri bersamaan sementara Dea malah terlihat pucat.
“annyeong. Kau gadis yang tadi memberiku barbell ini kan?” tanya Siwon langsung pada Dea.
Wajah Dea terlihat memerah saat Siwon bertanya padanya, Dea menunduk malu menutupu wajahnya.
Melihat Sungmin, Donghae, Siwon dan Yesung asik mengobrol member yang lain pun menghampiri mereka.

Butuh waktu setengah jam untuk Eka, Puteri dan Dea untuk beradaptasi dengan semua member Super Junior. Sekarang mereka bisa tertawa lepas dengan semua member Super Junior. Kini mereka bertiga mengobrol bersama semua member Super Junior.
“kau yang temannya Yesung hyung, bagaimana bisa kau kenal dengan Yesung hyung?” tanya Kangin yang memang tidak tahu.
“aku oppa?” tanya Eka meyakinkan. Kangin pun mengangguk.
“dari FB. Ku pikir Kim Yesung yang aku kenal bukan Yesung oppa. Karena yang aku tahu Yesung oppa kan gak punya FB” jelas Eka.
“kau tahu Yesung itu diajari bahasa melayu susah sekali mengertinya” ucap Leeteuk.
“ya hyung, sudah lah. Sekarang kan aku sudah sedikit bisa” bela Yesung.
“oh ya, kemana Kibum oppa? Kenapa dia tidak kelihatan dari tadi?” tanya Puteri yang memang ingin sekali bertemu dengan Kibum.
“entahlah. Dia kan memang lebih suka menyendiri” jawab Heechul. Puteri terlihat sedikit kecewa.
“kau bias nya Kibum?” tanya Leeteuk. Dengan mantap Puteri mengangguk.
“oh ya, kami belum tahu bias kalian berdua. Kalau Eka kan sudah pasti Yesung hyung” ucap Kangin dan semua member mengangguk setuju.
“kau yang berambut pendek. Bias mu Kibum kan?” tanya Heechul.
“iya oppa. Emang kenapa?” tanya balik Puteri.
“selain Kibum siapa lagi?”
“karena aku orangnya setia, bias aku Cuma Kibum seorang” jawab Puteri dengan percaya diri.
“wah, ternyata orang itu punya fans yang setia juga. Aku jadi iri” balas Kangin.
“tenang oppa, biar biasku Kibum oppa, aku tetep suka sama oppadeul kok” tambah Puteri yang dapat banyak ucapan terima kasih dari semua member.
“kau yang satu nya lagi. Siapa namamu?” tanya Shindong.
“aku? Namaku Dea” jawab Dea.
“oh ya. Bias mu siapa?” tanya Eunhyuk. Semua menatap Dea penasaran
“biasku..”
“pasti aku lah” ucap Siwon sebelum Dea menjawab dulu. “iya kan?” tanya Siwon menyenggol lengan Dea. Dea hanya tertunduk malu.
“ya, Siwon ah, jangan terlalu pede kau ini. Bisa saja bias nya itu aku” balas Heechul tidak mau kalah.
“hahahahaha” suara tawa terdengar dari Eka dan Puteri.
“kenapa kalian tertawa?” tanya Yesung.
“tidak oppa, sebenarnya bias nya Dea itu banyak” jelas Eka.
“apa ada yang lucu yang aku lewatkan?” tanya seseorang yang baru saja datang.
“ya Kibum ah, kemana saja kau ini. Kenal akn ini teman-temannya Yesung hyung” Kibum datang dengan sebuah boneka yang ia peluk.
“Put, impian lo jadi kenyataan tuh” sahut Eka berbisik. Puteri hanya diam dan hampir saja menangis meliha Kibum membawa boneka Minnie mouse. Puteri melihat ke Eka dan Dea bergantian sambil tersenyum.

Believe (part 6)

Puteri POV
“Dea, Donghae gak salah ngomong kan? Lagu terakhir?” aku tidak percaya kalau Donghae bilang No Other adalah lagu terakhir untuk konser ini. Sedangkan aku saja belum bisa memberikan hadiah ini untuk Kibum. “tenang Put, kali ini lo pasti bisa kok ngasih boneka ini buat Kibum” Dea terus menyemangatiku. “semoga ajah yang lo bilang bener” ini harapan ku yang terakhir. Jika yang satu ini juga gagal, entah apa yang aku lakukan terhadap boneka ini. Mereka pun mulai menyanyikan lagu No Other, seharusnya aku juga ikut menyanyi bersama yang lain. Tapi hal itu tidak bisa aku lakukan. Aku memikirkan cara bagaimana Kibum dapat menerima hadiahku ini. Aku hampir putus asa saat lagu hampir selesai juga Kibum tidak mendekat kearahku, dia malah duduk manis sambil bernyanyi, aku hendak melempar boneka ini, tapi lagi-lagi Dea melarangnya. “udah gu bilang jangan lempar hadiah lo kalo lo mau Kibum tau nih boneka dari lo” omel Dea. Aku tahu Dea melakukan ini juga untukku. “tapi kapan Kibum kesini? Gu udah cape nunggu” aku mulai putus asa dan menangis lagi.

Lagu pun selesai dan aku belum bisa memberikan boneka ini. “lo liat? Kibum gak kesini. Kenapa gu gak lempar aja nih boneka dari tadi? Kenapa gu harus ngikutin saran lo?” omelku pada Dea. Aku tahu seharusnya aku tidak memarahinya. Aku hanya kesal kenapa aku tidak bisa seberuntung Dea. “lo marah? lo kesel?” tanya Dea. “lo liat ELF yang laen. Gak cuma lo doang yang gak bisa ngasih hadiah buat Kibum. Banyak Put. Lagi pula apa sih arti hadiah buat lo? Yang penting kan Kibum udah tampil sekarang. Kibum udah balik lagi sama SuJu. Itu udah hadiah terbesar yang ELF kasih buat Kibum karena ELF percaya dan dukung Kibum buat balik ke SuJu. Kalo lo emang ELF harus nya lo seneng Put. Bukan kesel kaya gini” ucap Dea penuh emosi. Ya, aku tahu apa yang Dea katakan semua benar. Tapi bagiku masih ada yang kurang. Tapi aku sadar , bukan hanya aku yang tidak bisa memberi hadiah ini untuk Kibum. Banyak ELF lain yang tidak bisa juga,tapi mereka tidak menangis. Mereka tetap senang walau hanya melihat Kibum. Kenapa aku tidak bisa seperti meraka? Kenapa aku harus kecewa? Kini tangisku benar-benar pecah dipelukan Dea. Diiringi lagu Happy Together semua member SuJu mengucapkan salam perpisahan. “udahlah. Mungkin ini bukan waktu yang tepat buat Kibum tau kalao dia punya fans yang nama nya Puteri dari Indonesia” Dea terus berusaha menanangkanku. Mungkin memang bukan saat ini Kibum tahu kalau aku ada untuk nya.
“hiks, hiks, maaf ya gu udah marah sama lo”
“iya, gak apa kok. Gu juga salah ngasih saran yang gak bener buat lo” aku menggeleng tidak setuju.
“gak, lo gak salah lo bener. Sehrusnya gu seneng Kibum udah mau balik ke SuJu. Gu nya aja yang terlalu pengen Kibum tau kalo gu ada. Makasih ya” Dea pun tersenyum mendengar kata-kataku.
“udah. Apus tuh air mata lo. Tuh SuJu udah pengen lewat sisni. Ini kesempatan lo buat kasih hadiah lo buat Kibum” aku mengangguk dan menghapus air mataku. Kulihat semua member SuJu hampir dekat denganku.

Barisan dimulai dari Leeteuk sampai Kyuhyun. Semakin dekat member SuJu menghampiri tempatku. Leeteuk lewat dengan senyum dan bando kelinci yang ia ambil dari tangan ELF, Heechul yang bergandengan tangan dengan Hangeng, Yesung yang menggunakan blangkon, Kangin yang terus melantunkan lagu Happy Togeher, Shindong yang menyalami setiap tangan yang diulurkan ELF, Sungmin yang tersenyum, Eunhyuk yang menggunakan kacamata merah super besar, Donghae yang memakai topi ikan arwana pemberian ELF, Siwon yang sembari membawa barbell pemberian Dea. Dea sudah senang bukan keplang karena barbell nya langsung dipakai Siwon, Ryeowook yang juga melantunkan lagu Happy Togeher, Kibum yang setia menyalami tangan ELF, aku terus berusaha memberikan boneka ini untuknya, dia melihat boneka ini dan hampir saja mengambil nya kalau bukan karena didorong oleh Kyuhyun yang bercanda dengan Kibum. Dan lenyap sudah harapan terakhirku untuk memberikan boneka ini buat Kibum.

Dea POV
Sedikit lagi barisan member SuJu dekat dengan dengan tempatku. Kulihat semua member tersenyum senang. Mereka mengambil hadiah yang setiap ELF lambaikan, tapi tidak semua, mungkin yang mereka anggap unik yang mereka ambil. Kulihat Siwon membawa barbell pemberianku. Betapa senang nya aku karena hadiahku digunakan oleh Siwon. Kulihat Puteri juga masih berusaha memberikan boneka Minnie mouse nya untuk Kibum. Hampir sedikit lagi Puteri berhasil, entah dengan sengaja atau tidak, Kyuhyun mendorong Kibum sehingga Kibum tidak jadi mengambil boneka itu. Puteri terdiam sebentar kemudian perlahan dia berbalik menghadapku.
“Put, Kyu Put. Bukan gu” raut wajah Puteri berubah datar. Ia mengangguk perlahan dan menundukkan kepalanya. Terlihat pundaknya berguncang pelan. Ku beranikan menyentuh pundaknya. Aku takut dia menangis lagi.
“hahhaha, emang ya Kyu itu pantes dapet julukan evil magnae” tawa Puteri. Aku bingung dengan sikap nya ini.
“Put lo gak apa-apa kan? Lo gak sakit kan?” tanyaku mulai khawatir. Aku takut dia berubah jadi sakit jiwa.
“gu gak apa kok. Nyantai ajah De” balas Puteri. Aku merasa lega dia bilang tidak apa-apa.
Beberapa saat Puteri diam membisu, kemudian dia melotarkan pertanyaan yang sangat aneh, “De lo bawa piso gak?”
“piso? Buat apaan?” tanya ku heran.
“gu mau nusuk nusuk…”
“jangan Put, lo simpen ajah. Suatu saat lo pasti bisa kok ngasih boneka ini buat Kibum” selakku sebelum mendengar lanjutan kata-kata Puteri.
“siapa yang mau nusuk-nusuk ni boneka?”
“trus buat apaa?” tanyaku heran.
“buat nusuk Kyu, huaaaaa, gara-gara dia hadiah gu gak jadi diambil Kibum. Kyu lo jahat banget. Awas ya kalo ketemu. Gu pites lo” omel Puteri. Untung lah penonton yang lain tidak mendengar. Kalau ia, bisa jadi masalah besar.
“Put udah Put. Ntar kalo didenger sparkyu bisa di bully lo” kataku memperingatinya.
“bodo gu gak peduli. Kyu udah ambil semua nya dari gu” rengek Puteri. ‘aish, seperti nya hidup dan mati nya cuma buat Kibum’ batinku melihat sikap nya.

Konser pun telah usai, aku dan Puteri masih berada didalam stadium mencoba untuk menghubugi Eka. Tapi sayangnya ponsel Eka sedang sibuk.
‘nomor yang anda tuju sedang sibuk’ seru sang operator cerewet. “ya ampun. Nih anak nelpon siapa sih dari tadi sibuk mulu?” keluhku kesal.
“jangan-jangan Eka juga lagi nelepon lo lagi” sahut Puteri.
“bisa juga sih. Ya udah biar aja dia yang telepon. Pulsa gu juga udah sekarat”

Aku dan Puteri pun keluar stadium. Tapi kita berdua mampir dulu ke toilet. Siapa tahu ketemu member SuJu seperti tadi.
“Put, terus tuh boneka lo mau apain?” seruku dari dalam toilet.
“ga tahu nih. Gu simpen bikin sakit hati. Gu buang juga sayang” bals Puteri dari luar toilet.
“trus lo mau apain?” kini aku sudah selesai dan sekarang kami berdua menuju gerbang depan untuk pulang.
“tunggu dulu De” cegah Puteri. “kenapa?”
“sebentar ya, lo tunggu sini dulu. Ada yang ketinggalan” Puteri pun berlalu masuk kedalam stadium lagi membawa boneka Minnie mouse nya. Tidak lama Puteri keluar tanpa boneka Minnie mouse nya.
“kemana boneka Minnie mouse lo?” bukan menjawab Puteri hanya tersenyum pahit.

Puteri POV
‘mau gu apain yah nih boneka’ pikirku memegang boneka yang seharusnya buat Kibum. Kami berdua berjalan menuju gerbang depan untuk pulang.
“tunggu dulu De” tiba-tiba saja ada suatu hal yang aku harus lakukan. “kenapa?” tanya Dea heran. Aku juga heran dengan apa yang aku lakukan.
“sebentar ya, lo tunggu sini dulu. Ada yang ketinggalan” entahlah apa yang tertinggal. Kurasa barang bawaanku sudah aku masukkan kedalam tas. Hanya boneka Minnie mouse ini yang selalu aku pegang. Aku masuk kembali kedalam stadium didekat lorong dimana member SuJu berada. Penjagaannya sangat ketat. Tapi aku tidak berniat untuk menerobos penjagaan itu. Aku hanya ingin menengok sedikit. Akhirnya, kuputuskan untuk menaruh boneka Minnie mouse ini dilantai dekat belokan lorong ruang member SuJu. Aku tidak tahu kenapa aku melakukan ini. Tapi hatiku terus mengatakan demikian. Aku pun kembali keluar menemui Dea yang menungguku.
“kemana boneka Minnie mouse lo?” Dea terlihat heran melihat boneka Minnie mouse itu sudah tidak di tanganku lagi.
“mungkin sama Kibum” gurauku. Aku tahu itu mustahil, tapi aku percaya tidak ada yang mustahil di dunia ini.

Author POV
“hyung, kapan kita kembali ke Korea?” seseorang yang terlihat sangat lelah bersandar pada pundak lelaki yang dipanggilnya hyung itu.
“lusa kita kembali ke korea. Besok kita akan mengelilingi kota Jakarta lagi” sahut laki-laki itu.
“ya, yesung hyung kau jangan main handphone terus. Apa kau masih mau menemui gadis itu?” laki-laki yang dipanggil Yesung itu pun menghentikan langkahnya dan berbalik arah.
“Leeteuk hyung aku pergi sebentar dulu” kemudian Yesung pun pergi meninggalkan teman-temannya.
“memang nya Yesung hyung sudah bertemu dengan temannya itu?” tanya seorang laki-laki yang bertubuh paling kecil.
“ne, tadi pas dia menyanyikan lagu It Has To Be You dia menemui temannya itu. Apa kau cemburu Ryeowookie?” goda laki-laki bertubuh besar.
“anio Kangin hyung. Aku hanya penasaran saja dengan temannya Yesung hyung” balas Ryeowook.

Seorang laki-laki yang berjalan paling akhir yang terlihat sangat lelah menundukkan kepalanya sesaat, dan dilihatnya sebuah boneka yang ditinggal pemiliknya di lantai.
“ya, Kibum-ah apa yang kau lihat?” tanya laki-laki yang berparas seperti perempuan.
“igo Heechul hyung. Punya siapa?” tanya laki-laki yang dipanggil Kibum sambil mengambil boneka itu.
“mana ku tahu. Bawa saja kalau kau suka. Lagi pula itu kan tema hewan yang kau pakai dilagu Carnival” sahut laki-laki yang di panggil Heechul itu. Sejenak Kibum bepikir untuk mengambil nya atau tetap meninggalkannya. Tapi akhirnya ia membawa boneka Minnie mouse itu pergi bersamanya.

Eka POV
Akhrinya konser Super Show hari ini berakhir dengan penuh senyum. Selama 4 jam mereka semua menghibur para ELF yang sangat mengagumi mereka, termasuk aku. Kenangan ini akan terus aku simpan dalam ingatanku. Kenangan yang tak akan pernah aku lupakan seumur hidupku bahwa aku pernah berjumpa dengan idolaku, Super Junior. Meskipun tidak secara dekat.

Sekarang semua penonton keluar stadium dengan tertib. Aku berusaha menghubungi Puteri dan Dea tapi ponselnya sibuk.
“duh, kok sibuk sih telepon nya Dea?” keluhku, tidak lama terdengar bunyi sms masuk dari ponselku. Kulihat ternyata dari Kim Yesung.

From : Kim Yesung
Maaf tadi aku terlambat. Jadi aku tidak diperbolehkan masuk oleh penjaganya.

‘hah? Masa sih? Pelit banget tuh penjaga’ pikirku. Aku pun membalas pesannya.

To Kim Yesung
Yang benar? Pelit banget penjaga nya. Terus kenapa ponsel mu tidak aktif dari tadi?

To the point aku langsung bertanya pada nya. Jangan-jangan dia hanya membohongiku. ‘tapi buat apaan dia ngeboongin gu sampe beliin gu tiket’ pikirku lagi menunggu balasan darinya. Tidak lama, dia membalas pesanku.

From : Kim Yesung
Ah, kalau itu. Aku tidak tahu kalau ponselku mati. Maaf. Bagaimana kalau sekarang saja kita bertemunya?

“sekarang?” seruku tiba-tiba. Aku menimbangkan hal ini dulu. Takut kalau dia ini seorang penjahat. “gimana ya? Ketemuan gak, ketemuan gak, ketemuan gak?” karena sibuk memikirkan masalah ini, aku tidak sadar menabrak seseorang.
“aduh! Maaf gak sengaja” seru seorang gadis yang aku tabrak.
“eh, iya aku juga minta maa.. lo ngapain disini?” ternyata gadis yang aku tabrak Dea.
“yeh, ni anak. Gu nyari lo tau” seru Dea
‘oh, trus Puteri kemana?” tanyaku karena tidak melihat sosok Puteri. Dea menunjuk dengan dagunya kearah tukang penjual es. “lagi beli minum dia”
“eh, iya gimana lo bisa ada disini?” tanya Dea langsung.
“ntar aja deh gu certain nya. Sekarang gu bingung nih”
“bingung kenapa Ka?’ tiba-tiba Puteri nongol didepan kami berdua.
“aduh lo ngagetin aja. Bilang dulu kek kalo udahan belinya” seru Dea yang memang tidak bisa dikagetin.
“sorry, abis tadi gu panggil gak nengok, ya gu samperin ajah. Kebetulan ada Eka juga” seru Puteri menjelaskan.
“kapan lo manggil? Gu gak denger. Lo denger Ka?” tanya Dea heran.
“denger kok” jawabku santai.
“kok lo gak ngasih tau?” Dea malah sibuk bertanya sedangkan Puteri sibuk menyeruput minumannya tanpa menawarkan kepada kami berdua.
“kan yang dipanggil lo, bukan gu. Ngapain gu yang jawab” balasku masih santai, Dea masih terlihat bingung. Sepertinya kuping nya sedikit terganggu karena konser tadi.
“udah ah, ributin yang gak penting ajah. Mending bantuin gu mikir” seru ku mengakhiri sesi tanya jawab (?)
“mikir apaan?” tanya Puteri yang sudah selesai menyeruput minumannya.
“Put, lo gak nawarin sama sekali apa?” celetuk Dea.
“nawarin apa?” Puteri masih bingung. “udah lupain ajah” seru ku menengahi.
“gini loh, ada yang ngajak ketemuan sama gu sekarang” jelasku.
“ketemuan? Sama siapa?” tanya Dea lagi. Sepertinya sekarang Dea lagi gemar bertanya.
“sama orang lah. Masa sama tuyul” kalau bukan temanku, sudah aku tendang dia.
“oh iya gu lupa, hehe. Abis gu aus banget tadi. Jadi lupa nwarin” seru Puteri tiba-tiba
“telat Puteri” teriak kami berdua tepat didepan wajahnya. Sontak Puteri menutup telinganya.
“aduh, biasa aja napa sih” sahut Puteri kesal.
“abis lo lemot banget mikirnya. Kita udah ganti topic lo malah nyasar kemana” balasku gemes.
“oh, ya udah sorry sorry. Gu lagi stress nih gara-gara si magnae” keluh Puteri.
“udah lo ceritanya ntar ajah. Mending lo bantuin gu mikir” balasku.
“emang mikir apaan?” tanya Puteri.
“lo jelasin deh De. Gu mau mikir dulu” sahutku, dan Dea pun mulai menceritakan apa yang aku pikirkan.

“gitu Put” Dea selesai menceritakan apa yang aku pikirkan setelah berkali-kali menjelaskan. “udah paham kan Put?” tanya Dea.
“oh, iya gu paham kok” seru Puteri tanpa dosa yang telah membuat Dea bercerita panjang lebar. “ya udah ajak ketemuan ajah Ka” usul Puteri.
Selama Dea menceritakan semua nya sebenarnya aku memang sudah menutuskan untuk bertemu dengan Kim Yesung. Tapi aku masih ragu. Dia mengirim pesan lagi,

From : Kim Yesung
Aku tunggu kau dibelakang gedung. Jangan terkejut ya kalau bertemu denganku

“aneh banget sih isi smsnya” seru Puteri yang tiba-tiba nongol disebelah kananku. “iya. Jangan-jangan muka dia jelek lagi” kini Dea muncul disebelah kiriku.
“heh, lo berdua ngagetin aja sih”
“itu Kim Yesung temen FB lo?” tanya Puteri. Aku menjawab dengan sebuah anggukkan.
“iya, dia yang beliin gu tiket SuShow” jelasku.
“kalo gitu ketemuan ajah. Kali ajah dia Yesung beneran’ usul Dea. “tapi kok meragukan gitu ya is isms nya?” balas Puteri sok tau.
“ketemuan gak nih?” aku minta pendapat kedua temanku ini, “ah, kelamaan mikir nya. Lo berdua ikut deh, jadi kalo ada apa-apa kan gu gak sendiri” aku pun menyeret Puteri dan Dea ikut bersamaku.

Author POV
Seorang laki-laki yang terlihat wspada dengan sekelilingnya berdiri dibelakang tembok besar dengan menggunakan masker dan topi hitam. Menunggu seseorang dari balik tembok dibelakang nya. Tangannya sibuk memencet tombol ponsenya. Tidak lama terdengar suara seorang gadis.
“ayo dong jalannya cepetan” seru gadis tersebut.
‘ah, mungkin itu dia’ batin laki-laki itu. Dia berusaha mengintip sedikit. Ternyata gadis itu tidak sendiri, ada 2 gadis lagi yang menemaninya.
‘aish, kenapa dia membawa orang lain. Bisa gawat ini’ keluh laki-laki itu dalam hati.
“mana orangnya?” sahut gadis yang berambut pendek.
“gak tau nih, mana gelap lagi” balas gadis yang aku ingin temui.
“tuh kan Ka, gu bilang apa. Mencurigakan nih” sambung gadis yang terlihat lebih tinggi.
“tunggu bentar deh, gu telepon dia dulu” gadis itu mengeluarkan ponsel nya dan mencoba menghubungi seseorang.
‘urineun syupeojunieoyeo, urineun syupeojunieoyeo, urineun syupeojunieoyeo’
“eh, lo denger gak tuh bunyi hape siapa?” gadis yang lebih tinggi itu pun mendengar baik-baik darimana asal suara ini
‘gawat gawat, bisa ketahuan nih’ laki-laki itu panic ketik ponsel nya bordering. ‘aish, seseorang tolong aku’ keluh laki-laki itu.
“dari balik tembok Ka” seru gadis berambut pendek itu.
“aish, mati aku” laki-laki itu terlihat ingin pergi sebelum sebuah suara menghentikan langkahnya.
“Kim Yesung?” suara yang tidak asing lagi terdengar memanggil nama laki-laki itu. Seketika laki-laki itu membalikkan tubuhnya.
Terlihat jelas raut wajah kaget di ketiga gadis tersebut.

Believe (part 5)

Author POV
Lagu Shining Star dibawakan dengan sempurna oleh pemiliknya. Kini mereka mengajak ELF bicara lagi.
“maaf jika membuat kalian menangis lagi” sang leader dengan rendah hati membungkukkan badannya. “ne, maaf. Padahal kami janji tidak akan ada air mata selama konser” sambung Sungmin. “baiklah sebagai permintaan maaf kami karena membuat kalian menangis, kami akan melamar kalian dengan lagu Marry U” sahut Leeteuk lagi. Semua ELF langsung berteriak histeris, dan lagu Marry U pun dinyanyikan. Semua ELF ikut bernyanyi bersama.

[Eunhyuk]
Love oh baby my girl
Geudaen naui juhnbu nunbushige areumdwoon
Naui shinbu shini jushin suhnmui
[Heechul]
Haengbokhangayo geudaeui gagman nunesuh nunmuri heureujyo
Gagman muhri pappuri dwel ddaeggajido
Naui sarang naui geudae saranghal guhseul na maengsehalgeyo
[Sungmin]
Geudaereul saranghandaneun mal pyuhngsaeng maeil haejugo shipuh
[Ryeowook]
Would you marry me? Nuhl saranghago akkimyuh saragago shipuh
[Kangin]
Geudaega jami deul ddaemada ne pare jaewuhjugo shipuh
[Heechul]
Would you marry me? Iruhn naui maeum huhrakhaejullae?
[Kyuhyun]
Pyuhngsaeng gyute isseule (I do)
Nuhl saranghaneun guhl (I do)
[Yesung]
Nungwa biga wado akkyuhjumyuhnsuh (I do)
Nuhreul jikyuhjulge (My Love)
[Donghae]
Hayan dressreul ibeun geudae tuxedoreul ibeun naui moseup
Balguhreumeul matchumyuh guhdneun woori juh dalnimgwa byuhre
I swear guhjitmal shiruh uishimshruh
Saranghaneun naui gongju stay with me
[Siwon]
Wooriga naireul muhgohdo wooseumyuh saragago shipuh
[Eeteuk]
Would you marry me? Naui modeun nareul hamgge haejullae?
[Ryeowook]
Himdeulgo uhryuhwuhdo (I do)
Neul naega isseulgge (I do)
[Yesung]
Woori hamggehaneun manheun nal dongan (I do)
Maeil gamsahalge (My Love)
[Kyuhyun]
Orae juhnbutuh nuhreul wihae junbihan
Nae sone bitnaneun banjireul badajwuh
[Yesung]
Oneulgwa gateun maemuro jigeumui yaksok giukhalge
Would you marry me?
[Sungmin]
Pyuhngsaeng gyute isseule (I do)
Nuhl saranghaneun guhl (I do)
Nungwa biga wado akkyuhjumyuhnsuh (I do)
Nuhreul jikyuhjulge (I do)
[All]
Himdeulgo uhryuhwuhdo (I do)
Neul naega isseulgge (I do)
Woori hamggehaneun manheun nal dongan (I do)
Maeil gamsahalge (My Love)
[Eunhyuk]
Naega geudae ege deuril guhseun sarangbakke uhbjyo
Geujuh geuppuninguhl bojalguhtuhbjyo
Suhtulluhbolgo manhi bujokhaedo naui sarang
Naui geudae jikyuhjulgeyo
Hangajiman yaksokhaejullae?
Museunil issuhdo
Woori suhro saranghagiro geuppuniya
[Ryeowook]
Nawa gyuhronhaejullae? I do

Selesai Marry U, semua member kembali ke dalam panggung. Seperti biasa, kami disuguhkan VCR sambil menunggu. VCR kali ini tentang kegiatan member selama berada di Indonesia. Mereka mengunjungi salah satu tempat pariwisata terkenal di Jakarta, yang juga melambangkan kota Jakarta. Ya, mereka mengunjungi Monas. Mereka naik kelantai yang paling atas. Melihat tingkah mereka yang takjub melihat kota Jakarta dari atas sangat menghibur. 2 orang gadis sedang rebut berdebat.
“kok gu gak tau kalo mereka ngunjungin Monas sih Put?”
“sama, gu juga gak tau. Kapan mereka ke Monasnya?” balas temannya juga heran.
“kok bisa gak ada diberita ya?” tanya seseorang disebelah mereka yang juga bingung.

Sesaat lampu kembali dinyalakan, dan alunan musik Sorry Sorry menggema seisi stadium. “kyaaaaaa….” Semua penonton kini lupa sejenak dengan VCR tadi. Seluruh personil Super Junior dengan Henry dan Zhoumi membawa lagu Sorry Sorry dengan sangat sempurna dengan koreografi yang sangat keren.

Eka POV
“Zhoumiiii , Henryyyy, keren gila lo berdua dance sorry sorry” teriak ELF disebelahku. Akuy menutup telingaku karena sakit mendengar teriakan para ELF yang mulai menggila meneriakki nama Zhoumi dan Henry yang sekarang berdiri diatas panggung. Ya, aku juga senang sebenarnya. Karena mereka baru pertama kali tampil lengkap ber15 seperti ini membawa satu lagu. Apalagi lagu ini sangat terkenal diseluruh dunia. Penampilan Zhoumi dan Henry kali ini benar benar membuat ELF teriak histeris. Apalagi Zhoumi menggantikan posisi Yesung dalam bagian puncaknya. Sedikit tidak rela sih, karena part Yesung diambil oleh Zhoumi. Tapi karena hal ini juga, seperti nya aku mulai suka dengan Zhoumi. Apalagi setelah melihatnya secara langsung di backstage tadi. Ternyata tidak seperti yang aku bayangkan sebelum nya, kalau mereka akan sombong jika bertemu fans nya. Seperti nya aku ELF yang beruntung kali ini. Tapi sialnya, Dea dan Puteri jadi tahu kalau aku juga disini. Pasti nanti dirumah aku bakal diserbu beribu ribu pertanyaan dari mereka. Memikirkannya saja sudah membuatku frustasi. Tapi aku tidak mau ambil pusing dulu. Aku mau menikmati konser ini dulu.

Selesai membawakan lagu Sorry Sorry, mereka kembali ke backstage dan seperti biasa, lampu dipadamkan sebentar. Kemudian tidak lama setelah itu, muncul sesosok namja yang sangat aku kenal dengan baik. Namja yang sangat ku kagumi. Kini dia berdiri sendiri begitu dekat dengan ku. Iringan music It Has To Be You pun mengalun dengan lembut ditelingaku. Senyum nya mengembang dengan sangat indah, membuat ELF meleleh melihatnya. Selanjutnya, aku hanya bisa mendengar suara yang sangat menenangkan hati. Penglihatanku mulai kabur, karena air mataku yang mau jatuh. Kucoba untuk menahannya, tapi tidak bisa, air mata ini jatuh dengan sendirinya. Perlahan tapi pasti satu impianku lagi telah terpenuhi, melihat dari dekat Kim Yesung yang selama ini hanya aku bisa lihat dalam foto atau video. Dia terus saja bernyanyi sambil menebarkan senyumnya. Sesekali dia menutup matanya untuk menghayati lagu itu. Mataku juga ikut terpejam menghayati setiap lirik yangt keluar dari mulutnya, sampai saat aku membuka mataku, aku terkejut karena sekarang dia berada dihadapanku. Sekarang dengan jelas aku bisa melihatnya, sangat jelas. Perlahan tangan nya ingin menggapai sebuah tangan. Kupikir dia akan meraih tanganku, tapi ternyata aku tak seberuntung ELF yang ada si sampingku, tangannya lah yang dipegang Yesung. Suara teriakkan ELF makin menjadi saat idolaku mencium punngung tangan ELF itu. Kesal? Sudah pasti. Tapi apa yang bisa aku buat? Dia hanya idola untukku. Wajar saja jika dia melakukan adegan ini dengan fans nya, mungkin hanya sebagai rasa ucapan terima kasih. Tapi entah kenapa hatiku sakit melihat ini. Ya, sangat sakit. Mengapa bukan aku yang berada diposisi gadis ini? Yang pasti rasaku saat ini sangat marah. Tapi bukan marah dengan Yesung, melainkan dengan gadis yang disebelahku ini. Dan juga temanku yang satu itu, mengapa dia tidak memilihkan aku bangku yang diduduki gadis ini? “udah tidak datang, salah memilih tempat duduk lagi.” Pikirku mengomeli Kim Yesung. “aish, apa yang aku pikirkan? Dia sudah baik-baik membelikan aku tiket nonton, tapi kenapa aku menyalahkannya? Dasar bodoh?” runtukku sendiri.

Selesai penampilan solo Yesung, dari bawah panggung muncul Sungmin, Donghae, Ryeowook dan Kyuhyun. Yesung pun berjalan menghampiri mereka. Sedikit berbasa basi mungkin, Sungmin bilang kalau merasa iri dengan Yesung. Tapi entah apa yang Sungmin irikan, aku tidak tahu karena Ryeowook tiba tiba memeluk Sungmin, dan kembalilah MinWook Couple keatas panggung. Kyuhyun memisahkan Sungmin dan Ryeowook yang sedang asik berpelukan, dan akhirnya lagu My All Is in You pun dimulai. Diawal lagu, semua berjalan seperti biasanya, Mereka menyanyikan sesuai part mereka. Tapi saat bagian tengah, mncul Kangin, Hangeng, dan Kibum dan langsung saja semua penonton berteriak lagi, kurasa suara mereka akan habis saat konser habis pikirku. Hangeng, Yesung, Kangin, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Ryeowook, Kibum dan Kyuhyun pun menyanyikan bagian rap nya. Dan diakhir lagu, semua member muncul satu persatu. Kami semua bernyanyi bersama mengikuti alunan lagu.

Sekarang diatas panggung berdiri seorang magnae SuJu, Kyuhyun. Yang lain nya kini sidah kembali ke backstage. Seperti nya kini giliran Kyuhyun menyanyi solo. Aku tahu pasti ini saat yang ditunggu tunggu oleh Dea, karena dia suka sekali dengan Kyuhyun, tapi tetap Siwon nomor 1 dihatinya. Kyuhyun pun mulai bernyanyi.

Dea POV
“gila, beruntung banget tuh ELF dicium tangan nya sama Yesung” sahut Puteri sambil melihat ke layar lebar. “hus, gu justru kasian mikirin Eka. Gimana tuh anak kalo liat nih adegan. Bisa ancur kamar kita” balasku sambil memukul pelan kepala Puteri. “eh iya, Eka kan lagi nonton juga disini” Puteri kini berbalik menghadapku. “oh iya. Wah gu jamin nanti pasti dia nangis kejer” sekarang gentian, aku malah kena pukul Puteri. “lo juga, bukannya mikirin gimana nasib Eka malah sumpahin” omel Puteri. “iya iya.”

Sekarang giliran Kyuhyun yang tampil solo. Dia berdiri lumayan dekat dengan posisi ku sekarang. “omo, Put Kyuhyun ganteng banget” seruku histeris. “iya, keren banget De, gu bisa naksir nih sama Kyuhyun” seketika aku memandang Puteri dengan tatapan siap menerkam mangsanya. “hehe, iya gu Cuma becanda doing kok” Puteri pun langsung menarik kembali kata katanya. Aku tersenyum puas padanya. “lo kan udah punya Siwon. Masa Kyuhyun jug mau lo embat sih?” tanya Puteri. “yah, kan kalo gak bisa dapet Siwon, gu bisa dapet Kyuhyun” jawabku santai sambil mendengarkan alunan lagu Hope Is A Dream That Doesn’t Sleep yang Kyuhyun bawakan.

Puteri POV
‘haa, temanku yang satu ini beruntung sekali. Bisa berada sedekat ini dengan idolanya. Sedangkan aku? Susah sekali memberikan hadiah ini untuk Kibum’ keluhku melihat Dea yang senang karena melihat Kyuhyun sedekat ini setelah dia berhasil memberikan hadiahnya untuk Siwon. Aku terus memegang boneka Minnie mouse yang ingin aku hadiah kan untuk Kibum. Tapi sedari tadi aku susah sekali menjangkaunya. Terlalu jauh untukku. Sudah ingin aku lempar boneka ini keatas panggung, tapi ku urungkan lagi. Karena aku ingin Kibum tahu bahwa boneka ini pemberian dariku. Setengah sadar aku mendengarkan Kyuhyun bernyanyi. Dan tanpa sadar juga Kyuhyun sudah selesai bernyanyi. Seseorang menepuk punggungku. “ya?” reflex aku lagsung menghadap orang yang memukul punggungku. “kenapa De?” ternyata Dea yang menepuk punggungku. “lo kenapa? Kok ngelamun?” tanya Dea. “ah , gak apa. Gu kan lagi denger Kyuhyun nyanyi” elakku meutupi nya. “Kyu udah selesai nyanyinya” jawab Dea. “loh? Oh iya, gu gak sadar” aku tersenyum paksa untuk menutupinya lagi. Sekilas mata Dea tertuju pada boneka yang aku pegang. “kenapa?” tanyaku. Dea tersenyum singkat. “tenang ajah, lo pasti bisa ngasih ini buat Kibum” Dea memegang boneka Minnie mouseku. Entah aku harus senang atau sedih saat ini. Yang pasti ku tersenyum mendengar harapan itu. Air mataku tak dapat aku tahan, aku menangis sambil memeluk boneka ini. “jangan nangis. Kan tadi Leeteuk bilang gak mau ada air mata di sini, ya?” bujuk Dea membuat aku berhenti menangis. Ya, aku tidak mau mengecewakan impian sang Leader SuJu. “nah, gitu dong. Lo pasti bisa kok. Semangat !” senyumku mengembang saat mendengar kata kata semangat Dea. Ya, aku harus terus berusaha, ELF yang lain pun pasti begitu. ‘semangat semangat semangat!’ seruku dalam hati.

Author POV
Selesai Kyuhyun membawakan lagu solo nya, kini semua member SuJu naik ke stage. Berdiri membuat satu barisan ke samping. Seperti yang mereka lakukan sebelum nya, mereka mengajak ELF komunikasi. “apa kalian masih ingin bernyanyi?” tanya Kangin antusias. “yaaa” teriak seluruh ELF. “baiklah kami akan bernyanyi unyuk kalian lagi” sambung Kangin, tapi Heechul memukul lengan nya dan berkata, “ya! Apa kau tidak lelah bernyanyi terus hah ?!” kata kata itu membuat ELF bersedih, tapi Kangin dengan santai membalas, “hyung, aku sudah lama tidak bernyanyi, jadi apa salah nya aku ingin terus bernyanyi. Iya kan Kibum ah, hankyung hyung?” dan mereka berdua pun mengangguk tanda setuju. Hal ini membuat ELF bertambah semangat. “ya ya ya, sudahlah. Kita semua juga ingin terus bernyanyi Kangin ah, tapi kita juga perlu istirahat. ELF semua, apa kalian puas dengan konser kali ini?” tanya sang leader, Leeteuk. “tidakkkk!!” teriak semua ELF. “omo, kalian kurang puas? Oke, sekarang kami akan membawakan lagu terakhir untuk konser ini” sahut Yesung. “Kibum ah, apa lagu yang ingin kau bawakan untuk yang terakhir?” tanya Hangeng langsung, dan semua member melihat kearah Kibum untuk menunggu jawabannya. “umm, aku ingin menyanyikan lagu dialbum ke4 kami, Neo Gateun Saram Tto Eopseo” jawab Kibum. “yak, Kibum telah memutuskan untuk menyanyikan lagu No Other. Ah, sebelum itu, aku minta maf karena membuat kalian menangis tadi.” Sahut Donghae sambil membungkukkan bandannya sedikit. “ya, kami semua minta maaf dan berterima kasih karena ELF semua mau menerima kami datang ke Indonesia. ELFreul, kamsahamnida” ucap Leeteuk kemudian membungkukkan badanya sebagai tanda terima kasih, member lain pun mengikuti Leeteuk dan membungkukkan badan mereka. Dan mereka pun kini bersiap di posisi masing masing. Kibum berada ditengah panggung utama, disisi kanan dan kiri panggung utama berdiri Kangin dan Hangeng. Dipanggung tengah ada Leeteuk, disusul Yesung yang berdiri dipanggung depan. Mereka mengunjungi setiap bangku ELF, agar ELF merasa lebih dekat dengan member SuJu. Mereka pun mulai menyanyikan lirik demi lirik lagu No Other

[Siwon]
Neogateun saram tto eopseo
Juwireul dureobwado geujeo georeohdeongeol eodiseo channi
Neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun ma eum neo gatchi joheun seonmul
[Yesung]
Neomu dahaeng iya aesseo
Neorel jikyeojul geu sarami baro naraseo eodiseo channi
Na gatchi haengbokhan nom na gatchi haengbokhan nom na gatchi unneun geureon choegoro haengbokhan nom
[Kangin]
Neoui ttatteuthan geu soni chagapge, chagapge shikeo isseul ttae
Neoui ganghaetdeon geu maeumi nal karopge sangcheo badasseul ttae
[Kibum]
Naega jaba julge anajulge salmyeoshi, geugeoseuro jakeun iroman dwendanyeon johgesseo
Eonjena deo maneun geol haejugo shipeun nae mam neon da mollado dwae
[Hangeng]
Gaseumi sorichyeo marhae jayuro-un nae yeonghon
Eonjena cheo-eumui imaeum euro neoreul saranghae georeo watdeon shiganboda nameun nari deo manha
[Heechul & Hangeng]
Neogateun saram tto eopseo
Juwireul dureobwado geujeo georeohdeongeol eodiseo channi
Neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun ma eum neo gatchi joheun seonmul
[Eunhyuk]
Neomu dahaeng iya aesseo
Neorel jikyeojul geu sarami baro naraseo eodiseo channi
Na gatchi haengbokhan nom na gatchi haengbokhan nom na gatchi unneun geureon choegoro haengbokhan nom
[Yesung]
Naui ganan haetdeon maeumi nunbushige jeomjeom byeonhaegal ttae
Jakeun yokshimdeuri deoneun neomchiji anhge nae mamui geureut keojyeogalttae
[Sungmin]
Argo isseo geu modeun iyuneun bunmyeonghi nega isseo ju-eotdaneun geot geu, geot ttak hana ppun
Eonjena gamsahae naega mankeum geuri jalhal su iggenni
[Eeteuk]
Gaseumi sorichyeo marhae jayuro-un nae yeonghon
Eonjena cheo-eumui imaeum euro neoreul saranghae georeo watdeon shiganboda nameun nari deo manha
[Ryeowook]
Neogateun saram tto eopseo
Juwireul dureobwado geujeo georeohdeongeol eodiseo channi
Neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun ma eum neo gatchi joheun seonmul
[Kyuhyun]
Neomu dahaeng iya aesseo
Neorel jikyeojul geu sarami baro naraseo eodiseo channi
Na gatchi haengbokhan nom na gatchi haengbokhan nom na gatchi unneun geureon choegoro haengbokhan nom
[Eunhyuk]
Itjanha jogeum aju jogeum na sujupjiman neon molla sokeun taeyangboda tteugeoweo nae mam jom arajweo
[Kibum]
TV show-e na oneun girl deureun mudae-eseo bichi nunbusyeo([Shindong] naega michyeo michyeo baby)
Saranghndan neoui mare sesangeuk da gajin nan you & I
You’re so fine neo gateun saram isseulkka
[Shindong]
Saranghae oh, negeneun ojik neoppun iran geol babo gateun na-egeneun jeonburaneungeol aeajweo
[Kyuhyun]
Gateun gireul georeo wasseo urin seoro dalpagago itjanha nolla-ul ppuniya goma-ul ppuniya saranghal ppuniya
[Sungmin]
Neogateun saram tto eopseo
Juwireul dureobwado geujeo georeohdeongeol eodiseo channi
Neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun ma eum neo gatchi joheun seonmul
[Siwon]
Neomu dahaeng iya aesseo
Neorel jikyeojul geu sarami baro naraseo eodiseo channi
Na gatchi haengbokhan nom na gatchi haengbokhan nom na gatchi unneun geureon choegoro haengbokhan nom
[Kangin,Kibum,Hangeng]
Neo gateun saram tto eopseo

Lagu No Other pun selesai, semua member member salam perpisahan kepada semua ELF yang hadir malam ini. Diiringi lagu Happy Together, semua member SuJu berjalan menyusri semua sisi panggung menyapa semua ELF, mengambil hadiah yang ELF berikan untuk mereka. Ada yang memberi potobook buatan sendiri, boneka, dan yang lainnya. Selesailah SuJu bersenang senang bersama ELF dihari ini. Lampu panggung ini benar benar mati. ELF semua berharap SuJu menghadiahkan sebuah lagu lagi untuk mereka, tapi harapan itu pupus karena lampu panggung tak kunjung menyala juga. Perlahan seluruh ELF meninggalkan panggung konser. Beberapa ELF masih menunggu kemunculan SuJu lagi, tapi tidak juga muncul. Yah, selesailah konser kali ini. Selama 4 jam penuh seluruh member SuJu membuat imipan ELF Indonesia menjadi kenyataan. Dan kini akan menjadi kenangan yang tidak akan terlupakan bagi yang menontonnya.

Kini seluruh stadium hampir kosong, menyisakan beberapa ELF yang masih berbasa basi mengobrol dengan temannya.